Oleh : Ade Sri Mulyani
 
KMG ? Keluarga Mahasiswa Garut UPI. Kumpulan mahasiswa-mahasiswi asal Garut yang kuliahnya di UPI. Sebuah perkumpulan mahasiswa yang aneh tapi menyenangkan. Mengapa aneh? Karena banyak pengalaman hidup yang saya rasakan disini. Mulai kecakapan orang-orangnya, kegiatannya, sistem organisasi yang berbeda dan apapunlah yang penting happy. Saya memang masih baru, tidak aktif dari dulu, tapi keakraban sudah mulai terjalin dengan semua. Ya... awalnya saya mengira KMG adalah sebuah organisasi yang kayak biasa dilakuin. Sebatas ngumpul, ngobrol gimana kabarnya. Tapi itu prasangka awal. Terlebih lagi saya sedang sibuk-sibuknya saat awal perkuliahan. Ketika pertama kali gabung, sudah diajakin melaksanakan project nih. Proposal Seminar Guru. Dari paparan angkatan luhur tepatnya Kang Gilar (Ketua KMG saat ini), “kaderisasi ayena ma hoyong benteun jeung nu kamari. Akang ma hoyong ningali aplikasina sanes wae teorina.” Kalau bisa saya ungkapkan, saya juga setuju. Kebanyakan organisasi tu banyak konsep ato teori, dan pengaplikasiannya kurang. Nah, dalam mengajukan proposal itu, kami pun tidak  bekerja sendirian. Ada pembimbing ato mentor yang selalu ngasih petunjuk, arahan, pertanyaan bagaimana proposal kelompok kami. Kebetulan kelompok saya dimentori oleh Kang Miqdad (akang anu pangkasepna di KMG, cenah). Di luar jam pertemuan KMG, kami bertemu. Bagaimana perkembangan proposal, apa saja kendalanya, dll. Dari situ saya mulai merasa KMG itu organisasi yang serius. Dan pada minggu selanjutnya, saya mencoba memberanikan diri berbicara mengenai jurusan saya dan jurusan yang ada di FIP. Ini ditujukan untuk persiapan GTS nanti. Dan dari situ juga saya semakin bangga dengan jurusan saya. Meski setelah itu saya kembali disibukkan dengan kegiatan jurusan, tapi info mengenai kumpulan KMG, selalu saya tanyakan kepada anak KMG 2013 yang hadir. Biar gak dibilang kudetlah. Seiring berjalannya waktu, project baru pun datang. RAMPES. Suatu acara kolaborasi dari UPI,UI,ITB,UNPAD, dan Kemaga Yogya. Ditawari untuk menjadi salah satu panitia apa saja. Dan pilihan saya jatuh di Aksi Peduli. Karena saya ingin mencoba kegiatan yang berhubungan dengan jurusan saya. Saya pasti mampu dan harus mampu. Ini kesempatan yang tidak boleh saya sia-siakan. Dan sempat terlintas pula di benak saya, apa karena Pjnya dari UPI ya? Jadi mudah koordinasinya. Tapi itu ya, selintas saja.
Libur semester 1. Libur sebelum UAS. KMG punya acara. Acaranya berkunjung ke Panti Asuhan Yayasan Sabira. Saya yang saat itu, masih malu-malu, belum mengenal semua, kembali dipaksa untuk memberanikan diri. “Kamu te acara? Coba bikin acara semenarik mungkin. Bikin mereka gak jenuh. Teteh tau kamu orangnya cerewet.” Kata yang paling dikenang dan diingat saat di Panti Asuhan Yayasan Sabira. Dan apakah muka saya terlihat orang yang cerewet??? Kalo boleh jujur, saya memang cerewet, haha :D . Dari Panti Asuhan Yayasan Sabira lanjut ke acara Makrab. Sebuah acara yang santai tapi serius. Kita mencoba lebih mengenal anak-anak KMG dan pengurusnya. Bermain games, olahraga, dikasih info tentang KMG, Rampes dan GTS. Seperti Persami. Persami ala KMG. Meski wajah ini menjadi kusam, lelah tapi pengorbanan 10ribu beserta beras dan mie tidak terasa. Pengalaman yang begitu bermakna. Dan dari sinilah status mulai berubah. Status apa??? Status menjadi Anggota Muda KMG. Dengan pelantikan yang sangat sangat dan sangat aneh. Biasanya pelantikan itu, junior dibully oleh senior. Tapi beda dengan KMG. Masa junior yang mencoreng muka senior? Aneh kan. Tapi setelah itu, senior pun balas dendam, mencorang muka ke junior dengan cairan yang sama. Aneh sungguh aneh. Dan ini menjadi poin yang berharga. Rasa kekeluargaan satu sama lain. Tidak ada istilah junior ataupun senior. Karna kita keluarga. Saling mengayomi satu sama lain.
Liburan selesai. Kita kembali fokus ke UAS. Berjuang yang terbaik karna ini UAS pertama bagi angkatan 2013. Di sela-sela UAS. Untuk melantik anggota KMG yang belum, maka dibuatlah acara MAULID Nabi Muhammad SAW. Pada saat rapat, saya tidak ikut rapat. Malah saya mencoba fokus untuk kegiatan Aksi Peduli. Rapat panitia divisi acara bersama Teh Rinrin di sekre KMG. Pertama kalinya, saya mengunjungi sekre. Lumayan jauh, tapi untungnya dijemput pake motor. Memikirkan acara yang baiknya seperti apa. Tapi di sekre, kami tidak bisa konsen, karna acara Persib sedang digelar. Makanya pada ribut. Rapat sampe jam 10 malam pun menjadi kesan tersendiri. Besoknya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW digelar. Singkat, sederhana tapi inovatif. Dan malam harinya, kembali lagi saya rapat di sekre KMG sampai jam 10 malam. Di hari inilah saya mendapat pelajaran berharga dari Om Gin, Teh Ia, dan Teh Rinrin. Pelajaran mengenai kepemimpinan. Di saat saya sedang butuh pencerahan dalam memimpin, merekalah yang memberikan saran yang baik. “Ade aya di tempat anu tepat. Mun lieur jadi pamingpin, mening curhat sareung ukeun solusi ka barudak KMG. KMG mah sistemna benteun. Insya Alloh Ade nambihan wawasan di KMG, sabab KMG ma multibudaya.” Sedikit petikan kalimat yang selalu saya ingat. Menjadi modal tambah untuk saya memimpin angkatan di jurusan. Rasa kekeluargaan muncul. Mereka bukan hanya seorang kakak tingkat. Tapi keluarga mahasiswa yang memang sebuah keluarga. Memberi solusi dengan cara yang berbeda tapi nyaman dilaksanakan.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan yang sangat dinanti nanti ketika kita masuk kuliah. Yakni Goes To School. Begitu banyak anggota yang hadir pada saat GTS. Disini juga, kami mencoba saling berkordinir antara PJ yang ditunjuk dengan anggota. Sebuah tugas dan nilai plus bagi seorang PJ. Berdiri menjelaskan almamater menjadi sebuah tantangan bagi semua. Menyampaikan materi dengan metode yang berbeda dari lainnya. Berbagai masalah pun bermunculan. Terasa menjadi dampak positif ataupun dampak negatif. Tapi kami bisa menyelesaikannya dengan baik. Berkat acara ini juga, saya menjadi tahu semua anak KMG 2013 dan para pengurus. Bukan hanya itu, acara makan-makan di tempat terdekat menambah rasa kekeluargaan antar anggota KMG. Canda, tawa, sedih, pengorbanan transportasi, waktu, jarak yang jauh, dekat. Campur aduk yang terasa ketika GTS. Apalagi dengan Pjnya (Kang Muldan) yang adem ayem. Adeuhh :D
Aksi Peduli pun tak kalah hebatnya. Meski berbeda paguyuban, sang kapten (Kang Miqdad) berhasil menyatukan panitia yang terlibat untuk berjiwa sosial, melakukan hal-hal yang positif bagi masyarakat. Pengorbanan saya rapat sampai malam di sekre dan pengorbanan tim angkatan luhur yang lebih banyak berjuang sebelum event-nya, terobati oleh terlaksananya acara Aksi Peduli yang sukses luar biasa. Dan saya ulangi lagi rasa kekeluargaan semakin menggebu dalam hati, terkhusus untuk paguyuban KMG.
Kegiatan belum selesai. Masih ada agenda yang mesti dilalui. Seminar Guru Profesional dan Peak Event RAMPES. Namun sayang sungguh sayang, acara SGP harus diundur, dikarnakan beberapa hal. Surat yang sudah tersebar, kami coba memberitahu kembali ke sekolah ataupun instansi terkait. Dan Peak Event. Acara terakhir dari RAMPES. Perjuangan yang begitu ekstra. Bukan hanya menghias stand tapi sangat ekstra ketika melayani adik-adik kelas 3 SMA/SMK yang antusias untuk masuk UPI. Lelah, Pegal, Suara menjadi serak. Pengorbanan yang tak ada duanya. Menikmati sih da asik. Tapi disamping itu, KMG UPI memberi warna tersendiri bagi Peak Event RAMPES. Pasalnya semua anak KMG berkolaborasi menyumbangkan suara penyemangat bagi acara ini. Sungguh paguyuban dengan masa yang lumayan banyak tapi kompak. Mencoba berdiri sendiri tanpa meninggalkan sekitarnya. Memang paling hebat. Dan satu kegiatan yang akhirnya bisa dilaksanakan adalah Mudik Bareng. Pergi ke Bandung bareng, berburu waktu karena kuliah senin jam 7 pagi. Dan celotehan-celotehan alay yang tercipta memberikan ruang senyum untuk semua. Kesempatan yang entah kapan lagi bisa terlaksana.
Keluarga Mahasiswa Garut. Seperti namanya. Paguyuban yang memang menjunjung tinggi nama keluarga di setiap kegiatan. Tidak membeda-bedakan antara senior ataupun junior. Itulah yang saya rasa. Kita memang berbeda jurusan tapi kuliah di kampus yang sama. Berasal dari daerah yang sama, meski berbeda alumni. Disinilah. Disinilah saya merasakan hal yang berbeda. Organisasi yang inginnya serius tapi santai. Penuh inspirasi. Paguyuban yang tidak ada duanya. Bersyukur masuk UPI dan bersyukur memiliki paguyuban yang nyaman di hati. Banyak pujian yang diterima oleh saya mengenai KMG. Memang, KMG adalah paguyuban yang bertanggung jawab atas namanya sendiri. Membuat sebuah nama keluarga untuk terciptanya sebuah keluarga. Rasa kekeluargaan itu, tidak bisa dirasakan sekali saja. Butuh beberapa kali pertemuan, sehingga saya ataupun yang lainnya memang sangat merasakan arti keluarga tersebut. Jadi, KMG itu bukan hanya asal nama. Dan semoga nama KMG pun tidak sirna seperti yang kita khawatirkan. Tetap SEMANGAT, karna kita KMG UPI - SATU KELUARGA !!!

Kegiatan KMG UPI yang merupakan agenda tahunan ini sudah tidak asing lagi bagi para angggota KMG (Keluarga Mahasisiwa Garut). Biasanya kegiatan Goes To School yang biasa disapa GTS ini dilakukan saat masa libur, luar biasa sekali para mahasiswa garut UPI ini mengisi liburannya dengan bersosialisasi ke tiap – tiap SMA/MA yang ada dikabupaten Garut. Dimana kami memberikan materi materi seputar kampus, kemudian berbagai informasi mengenai seleksi masuk, beasiswa dll. Ini bertujuan semata – mata  untuk memotivasi juga membantu adik – adik yang sebentar lagi mau melanjutkan kuliah, dan kami usahakan agar yang tadinya enggan untuk melanjutkan kuliah tetap kami memotivasi adik – adik supaya minimal ada kemauan untuk melanjutkan kuliah.
Bagi angkatan 2013 mungkin kegiatan ini sangat ditunggu – tunggu, pasalnya kami bias berkunjung ketiap SMA/MA terutama SMA/MA yang dulu kami belajar disana. Kami sepakat, bahwa kegiatan ini bukan untuk berpamerria bahwa kita “anak UPI neeh”. Sebagaimana yang telah diaparkan diatas bahwa tujuan kita untuk memberikan motivasi dan informasi. Sebelumnya kami diberi persyaratan oleh tim pengkaderan yang dipimpin oleh kang Marhum dan ketua GTS kang Muldan agar bias mengikuti GTS ini, salah satunya angkatan 2013 harus mengajukan prorposal kepada setiap perusahaan yang ada di Garut dsb. Lantas jika ada yang tidak termasuk kedalam kriteria persyaratan tersebut maka tidak berhak angota KMG mengikuti kegiatan ini. Dan kejadian, pada hari pertama kegiatan ini dimulai, ketika kami menuju SMKN 1 Garut, ada salah satu anggota KMG yang dia tidak tahu apa – apa, dia tidak tahu apa yang harus dikatakan didepan, dan saya pun tidak kenal dengan wajahnya, ternyata dia dua tahun lebih tua dari kami, kemudian semua gencar, karena ini merupakan hal yang tidak diinginkan, dia itu tidak aktif di KMG tapi ketika KMG melakukan kegiatan ini dia ikut – ikutan tanpa mengetahui apa yang semestinya ia lakukan alias “KOBE” dan teh Upi pun rarungsing saat itu juga. Tapi semua itu dapat diselesaikan dengan baik oleh teh Upi dab kang Ginanjar. Dengan adanya fenomena tersebut itu menjadi salah satu contoh bahwa orang tersebut hanya ingin eksis saja, karena jika dia tidak hanya ingin eksis saja maka dia akan aktif di KMG dan tidak mengikuti kegiatan KMG hanya pada saat GTS saja.
 Begitu pun bagi kami ini mengingatkan agar kami sebagai angkatan baru KMG agar mengikuti KMG ini bukan hanya ingin mencapai eksistensi belaka, karena hal ini sangat disayangkan. Ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh kang Gilar sebagai ketua umum KMG “Bade naon GTS teh? Bade eksis hungkul, bade mamerkeun UPI? Di UPI teh aya eiu aya itu, ngagulngagulkeun UPI, bari teu terangeun rektor mah urang kikieuan, sugan arurang digaji ku rektor? Lebar urang the upami niatna gan saukur kitu mah, da saleresna mah sanes eta, maksadnamah supados rayi – rayi urang dipasihan motivasi kanggo neraskeun kuliah” ujar kang Gilar dengan keluwesannya. “Da angkatan sebelumna oge seueuer anggota KMG teh, tapi saatos acara GTS mah janten teu araya deui, duka kamana” ujar kang Miqdad. Namun tidak semua angkatan sebelumnya meninggalkan KMG tanpa jejak dengan tanpa alasan, ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kang Marhum “eta teh aya anu emang hoyong eksis pas GTS hungkul aya nu emang gaduh kesibukan maisng – masing boh di himpunan atau nu sanesna” ujar kang Marhum dengan bijaknya. Begitu pun kang Fitra berpendapat “da seleksi alam mah tos beres GTS, tinggal we agenda salajengna tos GTS, upami masih aya berarti eta nu leres – leresna da seseueurna mah GTS teh ngan kur eksis hungkul” ujar kang Fitra setelah kami melaksanakan acara Univ.Ekspo yang diselenggarakan oleh RAMPES GARUT.
Memang kata kata EKSIS ini tidak bisa dipugkiri dan akan selalu ada saja orang yang seperti itu. Dan pendapat saya mengenai kegiatan ini, acara Goes to School ini hendaknya kita ambil esensi kalaupun eksistensi, ya! Boleh tapi tidak usah berlebihan, esensinya adalah dengan adanya kegiatan ini kita akan semakin mengenal satu sama lain sebagai keluarga mahasiswa garut, kemudian kita dapat bersilaturahmi dengan guru – guru SMA kita, dengan teman – teman adik kita yang ada di SMA, dan kita hendaknya berniat untuk ibadah, sayang jika kita hanya ingin bereksistensi saja, karena telah banyak waktu, materi, dan hal lain yang kita korbankan. Ambillah manfa’atnya, dan saya sangat mengharapkan kepada kawan – kawan 2013 untuk tetap peduli dengan meneruskan KMG ini dengan baik. Sesuai yang diharapkan oleh akang teteh bahwa kita harus tetap aktif di KMG dan GTS bukan akhir kontribusi kita terhadap KMG karena masih banyak agenda agenda yang lain dari KMG yang akan diselenggarakan. Ini semua semata – mata sebagai pelajaran dan memperluas wawasan ilmu kita, kemudian inti dari semua inti ini adalah kita sebagai orang Garut, maka kita harus menggoreskan banyak hal manfa’at untuk Garut, tempat asal kita. “Jangan tanyakan apa yang telah Garut berikan kepada kita, tapi tanyakanlah apa yang telah kita berikan kepada Garut.” 

Salam KMG (Satu Keluarga!!).
 
 Oleh : Uum Zakariya

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget