Pertama kali masuk kuliah apa yang kalian rasakan? Senangkah,
bahagiakah, gembirakah karena masuk ke lingkungan baru plus kecengan baru?
Lalu, apa yang kalian rasakan saat pertama kali jauh dari keluarga yang berada
di ujung Garut sana sedangkan kita ada di Utara Bandung Raya sini? Sedihkah,
murungkah, atau galaukah kalian? Ya, jika kalian menjawab iya berarti kita
merasakan kontak batin yang sama. Jujur, saya pribadi baru pertama kali jauh
dari keluarga untuk waktu yang cukup lama. Tapi tak apalah don’t worry be happy
lur, walaupun kita berada di Paris van java, kita masih bisa merasakan suasana
Swiss van java yang selalu kita rindukan. Kenapa bisa demikian? Ya bisalah,
secara ada KMG gitoh. Kalau kalian kepo tentang KMG yuk ah cekidot!
KMG merupakan akronim dari keluarga mahasiswa Garut, tapi
disini tidak semua mahasiswa bisa masuk KMG. Berhubung KMG didirikan dari
mahasiswa UPI, oleh mahasiswa UPI dan untuk mahasiswa UPI, maka KMG disini
dikhususkan untuk seluruh mahasiswa Garut yang kuliah di UPI, namanya juga KMG
UPI Bandung. Secara resmi KMG adalah sebuah organisasi walaupun kegiatannya
lebih banyak tidak resminya, tapi prokernya keren-keren lah aslina. Disini
tempat mahasiswa-mahasiswa Garut berkumpul, berbagi ilmu, pengalaman, keceriaan,
bahkan berbagi kasih juga bisa terjadi di KMG.
Selain kumpulan rutin tiap hari Selasa di Taman Barety, tapi
kalau hujan di Masjid Al-Furqan (ala jarkom KMG Center), KMG masih banyak
proker yang insyaAllah bermanfaat. Mulai dari GTS alias goes to school yang
diadakan tiap tahun, bakti social ke panti asuhan, P3M(Pengabdian Pendidikan
pada Masyarakat), rihlah, olahraga bareng, kumpulan para jomblo bermartabat, papasakan
bareng, ngaji bareng, bobo bareng di makrab tapi sesama mahramnya kok heheh … dan
yang paling fresh KMG Alhamdulillah baru melaksanakan Seminar Guru Profesional
di Garut tanggal 15 Februari lalu, tuh kurang keren naon coba? Pokoknya masih
banyak proker keren yang tidak bisa disebutkan satu persartu, mulai dari yang
direncanakan maupun yang dadakan, tapi selama itu bersama KMG insyaAllah
acarana rame dan berkesan dina manah.
Ikut KMG juga kita bukan jadi mahasiswa yang kuper, soalnya
KMG juga sering mengikuti event-event besar, Rampes contohnya. Januari lalu,
saya menjadi salah satu panitia Rampes divisi aksi peduli bersama mahasiswa
lainnya dari KMG, tapi dari Pamasagi Unpad, Format ITB, Smart UI, Kemaga Yogya juga ada. Disana kami
benar-benar berbaur bersama masyarakat, gotong royong membantu warga disana,
dan berbagi keceriaan bersama anak-anak disana. Dari kegiatan itu, banyak makna
hidup yang tidak akan kita dapatkan dengan hanya duduk di bangku chitos kuliah
saja. Setidaknya kegiatan tersebut membuat kita lebih bersyukur dan menghargai
apa yang kita sudah miliki dan belajar berbagi apa yang bisa kita beri.
Mungkin kebanyakan dari anggota termasuk saya berpikir, KMG sebagai tempat pelarian sekedar
me-refresh kadar mood kita yang menurun akibat tugas –tugas kuliah yang
menumpuk ataupun di PHP-in dosen. Yah, walaupun demikian banyak juga masalah
yang kita hadapi bertubi-tubi malahan. Misalnya di dalam behind the scene
seminar guru profesional yang lalu banyak menguras tenaga, biaya, pikiran,
bahkan air mata. Tapi berkat ke-setrongan anak-anak KMG terutama untuk angkatan
terdahulu alias tetua di KMG masalahnya bisa teratasi. Apalagi melihat senyuman
puas dari semua peserta seminar yang hadir seakan membayar lunas segala beban
yang kami rasakan.
Suka, duka, canda, tawa, sedih, bahagia, bahkan galau tingkat
dewa pun pernah saya rasakan di KMG. Keluarga bukan hanya terdiri dari ayah,
ibu, anak, ataupun saudara sedarah, pada hakikatnya semua orang bisa jadi
keluarga jika mereka bisa saling bersama dan menyayangi satu sama lain. Kata
Teh Rinrin (mamah kita bersama) sebenarnya acara KMG tidak terlalu hebat
seperti apa yang kita pikirkan, tapi kita lah yang membuat acara itu menjadi
“sesuatu” hingga membuat anggotanya gagal move on dari KMG, hohoho… over all,
walaupun semua yang saya tulis itu terkesan lebay maksimal, tapi itulah
faktanya. Karena kami satu keluarga!!!!
0 komentar:
Posting Komentar